Kamis, 22 Oktober 2015

MATERI ETIKA KOMUNIKASI



TUGAS MATA KULIAH
ETIKA KOMUNIKASI
Disusun oleh:
GINA AMELIA
Tingkat 1D

Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
Tahun Akademik 2015/2016

1.      Pengertian Etika Komunikasi
a.      Pengertian Etika Menurut Para Ahli
1)      Menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
2)      Menurut W. J. S. Poerwadarminto: Etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral).
3)      Menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno: Etika adalah ilmu yang mencari orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan pada tindakan manusia.
4)      Menurut Ramali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan tentang prilaku yang benar dalam satu profesi.
5)      Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, mana yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
6)      Menurut Verderber: Etika adalah standar-standar moral yang mengatur perilaku manusia tentang bagaimana seharusnya bertindak dan mengharapkan orang lain bertindak.

b.      Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
1)      Raymond S. Ross: Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan apa yang dimaksudkan oleh komunikator.
2)      Prof. Dr. Alo Liliweri: Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami.
3)      Bernard Berelson & Gary A. Steiner: Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang disebut dengan komunikasi.
4)      John R. Wenburg dan William W. Wilmot: Komunikasi adalah suatu usaha untuk memperoleh makna.
5)      Carl I. Hovland: Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain .
6)      Harorl D. Lasswell:  Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?).
7)      M. Djenamar, SH.: Komunikasi adalah seni untuk menyampaikan informasi dan ide-ide seseorang kepada orang lain.
8)      William Albig: Komunikasi adalah proses pengoperan lambang yang berarti diantara individu-individu.
9)      Prof. Dr. Alo Liliweri: Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami.
10)  Anwar Arifin: Komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan komunikasi sebagai proses sosial. Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yang secara umum memfokuskan pada kegiatan manusia yang berkaitan dengan pesan dan perilaku.
11)  Aristoteles: Komunikasi adalah alat dimana warga masyarakat dapat berpartisipasi dalam demokrasi.
Dari beberapa pengertian menurut para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa etika komunikasi adalah penilaian tentang baik-buruk atau bagaimana manusia seharusnya bertindak dalam usahanya menyampaikan maksud dan tujuannya kepada manusia lain.
  1. Komponen-Komponen Komunikasi
a.      Komunikator atau pengirim pesan
Komunikator ialah individu atau orang yang mengirim pesan. Seorang komunikator menciptakan pesan, untuk selanjutnya mengirimkannya dengan saluran tertentu kepada orang atau pihak lain.
b.      Pesan atau informasi
Pesan adalah informasi yang diciptakan oleh komunikator dan akan dikirimkan kepada komunikan. Pesan ini dapat berupa pesan verbal maupun non-verbal. Pesan verbal ialah pesan yang berbentuk ungkapan kata atau kalimat baik lisan maupun tulisan. Pesan non-verbal ialah pesan isyarat, baik berupa isyarat gerakan badan, ekspresi wajah, nada suara, dan sebagainya.
c.       Media atau saluran
Media ialah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari seorang komunikator kepada komunikan. Ada berbagai macam media, meliputi media cetak, audio, dan audio visual.
d.      Komunikan atau penerima
Komunikan adalah pihak penerima pesan. Selain menerima pesan, komunikan juga bertugas untuk menganalisis dan menafsirkan sehingga dapat memahami makna pesan tersebut.
e.       Umpan balik atau feedback
Umpan balik atau feedback disebut pula respon, dikarenakan komponen ini merupakan respon atau tanggapan dari seorang komunikan setelah mendapatkan pesan dari komunikator.

  1. Fungsi Komunikasi
a.       Membangun konsep diri (Establishing self-concept)
b.      Eksistensi diri (Self existence)
c.       Kelangsungan hidup (Live continuity)
d.      Memperoleh kebahagiaan (Obtaining happiness)
e.       Terhindar dari tekanan dan ketegangan (Free from pressure and stress)

  1. Jenis-Jenis Komunikasi
a.      Komunikasi Menurut Cara Penyampainnya
1)      Komunikasi lisan
·         Komunikasi langsung: Komunikasi yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, di mana dua belah pihak dapat bertatap muka, misalnya dialog dua orang, wawancara maupun rapat dan sebagainya.
·         Komunikasi tidak langsung: Komunikasi yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi lewat telepon dan sebagainya.
2)      Komunikasi tertulis
Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat dan jelas, tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu.
Contoh-contoh komunikasi tertulis ini antara lain:
·         Naskah, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
·         Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar.
·         Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
·         Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang.
Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Disamping itu perlu diperhatikan juga resiko yang akan ditimbulkan dari komunikasi tertulis tersebut, misalnya tulisan tersebut harus mudah dimengerti dan tidak menimbulkan pengertian yang berbeda dari apa yang dimaksudkan.

b.      Komunikasi Menurut Kelangsungannya
Di dalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua belah pihak tersebut sebagai berikut:
1)      Komunikasi langsung
Proses komunikasi dilaksanakan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga atau media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak. Misalnya, dialog antara dua orang dengan bertatap muka langsung.
2)      Komunikasi tidak langsung
Proses komunikasi dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga dan bantuan alat-alat atau media komunikasi serta dibatasi oleh jarak. Misalnya, komunikasi melalui telepon.

c.       Komunikasi Menurut Perilaku
Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secara otomatis, sehingga dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku, komunikasi dapat dibedakan menjadi:
1)      Komunikasi formal
Komunikasi yang terjadi di antara anggota organisasi atau perusahaan yang tata caranya telah diatur dalam struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, konferensi, seminar dan sebagainya.
2)      Komunikasi informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi atau perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh terhadap kepentingan organisasi atau perusahaan, misalnya kabar burung, desas-desus, dan sebagainya.
3)      Komunikasi nonformal
Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal, yaitu komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan, dan sebagainya.
Maka dapat diketahui bahwa komunikasi formal, informal dan nonformal saling berhubungan, di mana komunikasi nonformal merupakan jembatan antara komunikasi formal dengan komunikasi informal yang dapat memperlancar penyelesaian tugas resmi, serta dapat mengarahkan komunikasi informal kepada komunikasi formal.

d.      Komunikasi Menurut Maksud Dilakukannya Komunikasi
Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat diketahui bahwa komunikasi dapat terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator, maka maksud terlaksananya komunikasi lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:
1)      Pidato
2)      Ceramah
3)      Memberi prasaran
4)      Wawancara
5)      Memberi perintah atau tugas

e.       Komunikasi Menurut Ruang Lingkupnya
1)      Komunikasi internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup atau lingkungan organisasi atau perusahaan yang terjadi di antara anggota organisasi atau perusahaan tersebut saja.
Komunikasi internal ini dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
·         Komunikasi vertikal, yaitu komunikasi yang terjadi dalam bentuk komunikasi dari atasan kepada bawahan, misalnya perintah, teguran, pujian, petunjuk dan sebagainya.
·         Komunikasi horisontal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor di antara orang-orang yang mempunyai kedudukan sejajar.
·         Komunikasi diagonal, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau kantor diantara orang – orang yang mempunyai kedudukan tidak sama pada posisi tidak sejalur vertikal.
2)      Komunikasi eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi atau perusahaan dengan pihak masyarakat yang ada di luar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi eksternal dimaksudkan untuk mendapat pengertian, kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat. Komunikasi dengan pihak luar dapat berbentuk:
·         Eksposisi, pameran, promosi, publikasi dan sebagainya
·         Konferensi pers (Press conference)
·         Siaran televisi, radio, dan sebagainya
·         Bakti sosial, pengabdian pada masyarakat, dan sebagainya

f.       Komunikasi Menurut Aliran Informasi
Informasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi, oleh karena itu arah informasi tersebut akan menentukan macam komunikasi yang sedang terjadi. Komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut:
1)      Komunikasi satu arah (Simplex)
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja (One way communication). Pada umumnya komunikasi ini terjadi dalam keadaan mendesak atau darurat dan terjadi karena sistem yang mengaturnya harus demikian, misalnya untuk menjaga kerahasiaan atau untuk menjaga kewibawaan pimpinan.
2)      Komunikasi dua arah (Duplex)
Komunikasi yang bersifat timbal balik (Two ways communication). Dalam hal ini komunikan diberi kesempatan untuk memberikan respon atau feed back kepada komunikatornya. Maka komunikasi ini dapat memberikan kepuasan kedua belah pihak dan dapat menghindarkan terjadinya kesalahpahaman.

g.      Komunikasi Menurut Peranan Individu
Komunikasi yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak-pihak lain baik secara kelompok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan individu sangat mempengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada beberapa macam antara lain:
1)      Komunikasi antar individu dengan individu yang lain
Komunikasi ini terlaksana baik secara nonformal maupun informal, yang jelas individu yang bertindak sebagai komunikator harus mampu mempengaruhi perilaku individu yang lain sebagai komunikan.
2)      Komunikasi antara individu dengan lingkungan yang lebih luas
Komunikasi ini terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas, sehingga menimbulkan terjadinya interaksi.
3)      Komunikasi antara individu dengan dua kelompok atau lebih.
Dalam komunikasi ini individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

h.      Komunikasi Menurut Jumlah yang Berkomunikasi
Komunikasi selalu terjadi di antara sesama manusia baik itu perorangan maupun kelompok. Oleh karena itu jumlah yang berkomunikasi akan mempengaruhi proses komunikasi itu sendiri, di samping sifat dan tujuan komunikasi itu dilaksanakan. Untuk itu dapat dibedakan sebagai berikut:
1)      Komunikasi intrapersonal
Komunikasi ini merupakan komunikasi dengan diri sendiri baik disadari atau tidak, misalnya berpikir.
2)      Komunikasi perseorangan (Interpersonal atau antarpribadi)
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atau individual antara pribadi dengan pribadi yang lain tentang permasalahan yang bersifat pribadi juga. Dalam komunikasi ini dapat dilaksanakan secara langsung maupun lewat telepon namun tetap terjadi secara perseorangan.

i.        Komunikasi Dilihat dari Segi Kemasan Pesan
1)      Komunikasi verbal (dengan berbicara), komunikasi ini diwakili dengan penyebutan kata-kata yang pengucapannya dapat dengan lisan atau tertulis.
2)      Komunikasi non verbal (diwakili bahasa isyarat), komunikasi non verbal : terlihat dalam ekspresi atau mimik wajah, gerakan tangan, mata dan bagian tubuh lainnya.

  1. Ruang Lingkup Komunikasi
Komunikasi yang kita maksudkan di sini bukan komunikasi listrik (engineeri), bukan komunikasi flora atau anatomi tubuh (cell communication), bukan komunikasi antarhewan (animal communication), melainkan komunikasi insani (human communication) atau biasa disebut komunikasi antarmanusia. Suatu bentuk komunikasi yang dilakukan oleh manusia yang satu dengan manusia yang lainnya yang menjadi kajian ilmu sosial atau ilmu kemasyarakatan. Dalam ruang lingkup yang lebih terperinci komunikasi yang menggambarkan bagaimana seorang menyampaikan sesuatu lewat bahasa atau simbol-simbol tertentu kepada orang lain. Dimana manusia sebagai pelaku utamanya, baik berlangsung secara tatap muka maupun melalui media. Karena itu disebut komunikasi insani (human communication) atau komunikasi antarmanusia.

  1. Tipe Komunikasi
Kelompok sarjana komunikasi Amerika yang menulis buku Human Communication (1980) membagi komunikasi atas lima macam tipe yakni, komunikasi antarpribadi (intepersonal  communication), komunikasi kelompok kecil (small group communication), komunikasi organisasi (organizational communication), komunikasi massa (mass comunication), dan komunikasi publik (public communication).
Joseph A. Devito seorang profesor komunikasi di City University of New York dalam bukunya Communicology (1982) membagi komunikasi atas empat macam yakni komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok kecil, komunikasi publik dan komunikasi massa.
R. Wayne Pace dengan teman-temannya dari Brigham Young University dalam bukunya Techniques for Effective Communication (1979) membagi komunikasi atas tiga tipe yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antar pribadi dan komunikasi khalayak.
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tipe komunikasi adalah sebagai berikut:
  1. Komunikasi dengan diri sendiri (Intrapersonal communication)
Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri.. Terjadinya proses komunikasi di sini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap sesuatu objek yang diamatinya atau terbentuk dalam pikirannya.

  1. Komunikasi antarpribadi (Interpersonal communication)
Komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan R. Wayne Pace (1979) bahwa "Interpersonal communication is communication involving two or more people in a face to face setting".
Menurut sifatnya, komunikasi antarpribadi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu komunikasi diadik (dyadic communication) dan komunikasi kelompok kecil (small group communication).
·         Komunikasi diadik adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik menurut Pace dapat dilakukan dalam tiga bentuk yakni percakapan, dialog dan wawancara. Percakapan berlangsung dalam suasana bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih dalam. Sedangkan wawancara sifatnya lebih serius.
·         Komunikasi kelompok kecil adalah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, di mana anggota -anggotanya saling berinteraksi satu sama  lainnya.

  1. Komunikasi publik
Komunikasi publik adalah komunikasi pidato, komunikasi kolektif, komunikasi retorika, public speaking dan komunikasi khalayak. Apapun namanya komunikasi publik menunjukkan suatu proses di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih luas. Komunikasi publik memiliki ciri interpersonal, karena berlangsung secara tatap muka tetapi terdapat perbedaan yang mendasar sehingga memiliki ciri masing-masing. Ciri lain yang dimiliki komunikasi publik bahwa pesan yang disampaikan itu tidak berlangsung secara spontanitas, tetapi terencana dan dipersiapkan dari awal.

  1. Komunikasi massa (Mass communication)
Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesan dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan film. Sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang variatif baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan maupun dari segi kebutuhan. Ciri lain komunikasi massa ialah sumber penerima dihubungkan oleh saluran yang telah di proses secara mekanik. Oleh karena itu, proses penyampaian pesannya lebih formal, terencana, terkendali oleh redaktur lebih rumit dengan kata lain melembaga. Pesan komunikasi berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat dan sangat terbatas. Selain itu sifat penyebaran pesan melalui media massa begitu cepat, serempak dan luas.
Daftar Pustaka